Sementara secara historis bisa mencapai 1,5-2,0x dari nilai bukunya, menunjukkan bahwa saham BBNI saat ini diperdagangkan dengan diskon yang signifikan.
Secara fundamental, BBNI menunjukkan pertumbuhan yang kuat dengan laba dan dividen yang menjanjikan bagi para investor. Pada kuartal I-2024, BBNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,3 triliun, mengalami peningkatan dua persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan Rp5,22 triliun.
Rasio kredit bermasalah (NPL) BNI per Maret 2024 juga menurun menjadi dua persen, dari sebelumnya 2,8 persen pada periode yang sama tahun lalu. Sementara, outstanding kredit bank ini juga mengalami peningkatan yang signifikan, tumbuh sebesar 9,6% menjadi Rp 695,1 triliun.
Selain memiliki fundamental yang kuat, BBNI juga menawarkan potensi dividen yang menarik bagi investor. Pada tahun ini, BBNI telah membagikan dividen sebesar 50 persen dari laba tahun 2023, dengan total dividen mencapai Rp10,45 triliun. Dividen per lembar saham saat ini ditetapkan sebesar Rp280,49.
Sebelumnya, BBNI juga telah membagikan dividen sebesar 42,76 persen dari total laba tahun buku 2022 senilai Rp7,32 triliun. Keputusan untuk meningkatkan rasio pembayaran dividen menjadi 50% tahun ini mencerminkan kinerja positif Perseroan yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp20,9 triliun pada 2023.