Nafan menjelaskan, secara fundamental BBNI menunjukkan PBV yang menarik dibandingkan dengan bank KBMI IV lainnya. Meskipun harga sahamnya sedang mengalami downtrend dalam daily chart, dari sisi fundamental, BBNI menunjukkan kecenderungan bullish.
"Kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk akumulasi secara bertahap sebagai investasi jangka panjang. BBNI berkomitmen untuk meningkatkan kredit, sementara di sisi lain, BBNI juga fokus pada peningkatan layanan remitansi dan treasury, menunjukkan prospek yang positif ke depannya," tutur Nafan.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, mayoritas analis pasar modal merekomendasikan untuk membeli saham BBNI, dengan 31 analis atau 86,1% memberikan rekomendasi beli. Sedangkan 4 analis merekomendasikan untuk menahan (hold) saham BBNI, dan hanya 1 analis yang merekomendasikan untuk menjual (sell).
Target harga saham BBNI untuk 12 bulan ke depan, menurut konsensus Bloomberg, mencapai Rp6.081, atau potensi kenaikan sebesar 34 persen dari harga penutupan pekan lalu. (TSA)