Kenaikan harga minyak diperkirakan akan terbatas menyusul kekhawatiran atas inflasi dan resesi yang dapat mengurangi permintaan global.
"Kekhawatiran resesi, dan lockdown di China menjadi faktor utama sentimen yang menekan harga minyak," kata analis CMC Markets Tina Teng, dilansir Reuters, Senin (9/5/2022).
Pasar keuangan global juga dihantui oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan perpanjangan kebijakan pembatasan mobilitas di China.
"Penguncian yang sedang berlangsung di China dapat terus membebani harga minyak dalam jangka pendek," lanjut Teng. Dirinya juga melihat langkah pemangkasan harga yang dilakukan oleh Arab Saudi juga mencerminkan kekhawatiran atas permintaan minyak global.
Diketahui, Arab Saudi sebagai pengekspor minyak utama dunia, mengumumkan penurunan harga minyak mentah untuk Asia dan Eropa untuk kontrak Juni, pada Minggu kemarin (8/5).