Presiden Komisaris INCO, Deshnee Naidoo mengatakan bahwa perjanjian tersebut merupakan capaian strategis INCO, sebagai bagian dari pelaksanaan program investasi perseroan senilai USD8,6 juta di Indonesia.
"Dengan lebih dari setengah abad beroperasi di Indonesia, perseroan memiliki posisi yang unik dan berkomitmen untuk mendukung percepatan target Indonesia untuk hilirisasi yang lebih maju, serta untuk menghadirkan rantai pasok kendaraan listrik yang menarik – dari pertambangan mineral menuju produksi baterai dan kendaraan," tutur Deshnee.
Lebih lanjut, melalui kerja sama ini, Huayou akan melaksanakan pengembangan sumber daya yang rendah karbon, hijau, dan berkelanjutan, serta melaksanakan konsep ESG secara mendalam untuk industri dan rantai pasok kendaraan listrik secara global. (NIA)