sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gelael dan Salim Suntik KFC Indonesia (FAST) Rp80 Miliar usai Kehabisan Modal Kerja

Market news editor Rahmat Fiansyah
19/03/2025 11:10 WIB
PT Gelael Pratama dan PT Indoritel Makmur International Tbk berencana menyuntik PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) senilai Rp80 miliar.
PT Gelael Pratama dan PT Indoritel Makmur International Tbk berencana menyuntik PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) senilai Rp80 miliar. (Foto: MNC Media)
PT Gelael Pratama dan PT Indoritel Makmur International Tbk berencana menyuntik PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) senilai Rp80 miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Gelael Pratama milik keluarga Gelael dan PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) milik Anthoni Salim berencana menyuntik PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebesar Rp80 miliar.

Suntikan dana tersebut diberikan kepada FAST karena pengelola restoran KFC Indonesia tersebut kehabisan modal kerja. Per 31 Desember 2024, modal kerja bersih perseroan minus Rp1,26 triliun dengan liabilitas jangka pendek mencapai Rp2,01 miliar.

Sementara total kewajiban FAST pada periode yang sama tercatat Rp3,56 miliar. Jumlah tersebut setara 93 persen dari total aset perseroan sebesar Rp3,81 miliar.

Untuk mengatasi defisit modal, Gelael dan Salim akan memberikan setoran modal lewat skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Dana hasil aksi korporasi ini bakal dipakai untuk keperluan modal kerja perseroan dan mendukung bisnis di masa mendatang.

"Pelaksanaan PMTHMETD memberikan solusi pembayaran kewajiban perseroan yang dapat memperbaiki kondisi likuiditas perseroan," kata Corporate Secretary FAST, Dalimin Suwono lewat keterbukaan informasi dikutip Rabu (19/3/2025).

Langkah private placement ini akan berdampak pada struktur kepemilikan saham FAST di mana pemegang saham di luar Gelael dan DNET akan terdilusi 11,79 persen. Sementara porsi saham Gelael di FAST akan bertambah menjadi 41,18 persen dan Salim Group akan meningkat menjadi 37,51 persen.

Secara teknis, perseroan akan menerbitkan sekitar 533,33 juta saham FAST. Sementara harga pelaksanaan ditetapkan Rp150 per saham, lebih rendah dari harga saham FAST di pasar reguler pada penutupan kemarin Rp230 per saham.

Perseroan menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 April 2025. Perseroan berharap bisa mendapatkan persetujuan dari pemegang saham atas rencana aksi korporasi ini.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement