Menurut Haryanto, PT Harimas Tunggal Perkasa (HTP) selaku pemegang saham utama IMPC telah mengkonfirmasi kesediaannya untuk menyerap sedikitnya 78,08 juta lembar saham baru dari proses private placement tersebut. Kesediaan tersebut merupakan bentuk komitmen dan dukungan pemegang saham terhadap pengembangan bisnis IMPC ke depan, yang diyakini semakin prospektif.
Prospek bisnis tersebut, salah satunya didasarkan pada realisasi kinerja perusahaan hingga triwulan III-2022, di mana perusahaan sukses meraup nilai pendapatan hingga Rp2 triliun. Nilai tersebut melonjak 28,1 persen dibanding realisasi pendapatan pada periode sama tahun lalu, yang sebesar Rp1,6 triliun saja.
Atas capaian tersebut, IMPC berhasil menyisihkan laba bersih sebesar Rp206 miliar, atau tumbuh sebesar 30,3 persen dibanding realisasi laba hingga triwulan III-2021 lalu, yang sebesar Rp158 miliar.
"Nilai laba bersih sembilan bulan kami sudah hampir mencerminkan realisasi setahun penuh 2021 lalu. Karena itu, manajemen optimistis bakal mampu melampaui target 2022 yang ditentukan, yaitu pendapatan senilai Rp2,6 triliun dan target laba bersih sebesar Rp260 miliar," tutur Haryanto.
Moncernya kinerja tersebut, dikatakan Haryanto, karena sejak awal September lalu IMPC telah mulai memproduksi plafon uPVC yang dipasarkan dengan merek Alderon dan Adaron. Sebelumnya, perusahaan juga telah menempatkan mesin dengan kapasitas 3.000 ton per tahun di pabriknya, di Gaharu, Cikarang Selatan.