Pinjaman pemegang saham dari Danantara sebelumnya telah diberikan pada Juni 2025 dan seluruhnya telah dicairkan per 18 September 2025. Adapun rencana penambahan modal pertama kali diungkapkan pada Juli 2025, bersamaan dengan rencana audit laporan keuangan GIAA untuk kuartal II-2025.
Menariknya, total nilai private placement ini lebih besar dibandingkan rencana awal yang hanya mencapai sekitar USD1 miliar.
Adapun dana hasil private placement digunakan 29 persen untuk modal kerja dan operasional perseroan, 37 persen untuk peningkatan modal Citilink, terutama mendukung modal kerja dan pengembalian operasional armada.
Lalu 22 persen untuk ekspansi armada Garuda dan Citilink, sejalan dengan rencana penambahan lebih dari 100 pesawat hingga 2029, dan 12 persen untuk pembayaran utang pembelian bahan bakar Citilink kepada Pertamina.
Rencana private placement itu akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 November 2025.