IDXChannel - Sektor Transportasi dan Logistik (IDXTRANS) menjadi salah satu sektor yang tumbuh pesat di masa pemulihan pandemi. Bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (2/6/2022), pertumbuhan year to date (YTD) indeks saham sektor ini sebesar 45 persen.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), sebagai perusahaan teknologi yang juga bergerak di bidang transportasi memimpin perolehan pendapatan bersih tertinggi pada sektor ini. Berdasarkan data dari laporan keuangan GOTO, emiten ini menoreh pendapatan bersih sebesar Rp1,54 triliun pada Triwulan-I 2022 yang mana tumbuh sebesar 65,49 persen secara year on year (yoy).
Memang bila dilihat dari kinerja sahamnya secara YTD hingga 31 Mei 2022, performa GOTO masih memerah di angka minus 10,06 persen. Akan tetapi, pada Kamis (2/6/2022) hingga sesi pertama, GOTO kembali menyentuh harga IPO saat melantai di bursa, yakni di Rp388 per saham seiring dengan keyakinan investor terhadap fundamental emiten ini lantaran masuk ke dalam indeks LQ45, IDX30, dan IDX80.
Sebagai informasi, indeks LQ45 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang berlikuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar. Kebijakan tersebut akan efektif mulai 8 Juni 2022 mendatang.
Pendapatan Bersih dan Laba Bersih Emiten Sektor Transportasi dan Logistik (Triwulan I-2022)
Sumber: Tim Riset IDX Channel, RTI, Laporan Keuangan ASSA, BIRD, GOTO, TNCA, & KJEN, Juni 2022 (data olahan)
Selain GOTO, BIRD sebagai perusahaan taksi terpantau memiliki kinerja saham yang baik sepanjang 2022. Secara YTD, kinerja saham emiten transportasi ini tumbuh sebesar 20,29 persen.
Tumbuhnya kinerja saham positif tersebut timbul sebagai dampak kinerja keuangan yang solid. BIRD atau Blue Bird berhasil turnaround atau membalik rugi menjadi laba bersih sejak laporan keuangan per 31 Desember 2021.
Sementara pada Triwulan-I 2022, emiten ini mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 266,87 persen. Adapun nominal laba bersihnya mencapai Rp47,14 miliar, padahal di periode yang sama tahun lalu, emiten ini masih merugi Rp28,25 miliar.
Rapor positif tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan pendapatan bersih perusahaan sebesar 40,40% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 673,98 miliar per 31 Maret 2022.
Penyumbang pendapatan Blue Bird terbesar adalah segmen kendaraan taksi, yakni mencapai Rp 517,47 miliar pada kuartal I 2022. Angka ini lebih tinggi tinimbang pada periode yang sama 2021, yang sebesar Rp 347,72 miliar.