sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gempa Turki Bikin Harga Minyak 'Mendidih' 

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
07/02/2023 09:45 WIB
Harga minyak mentah menguat pagi ini Selasa (7/2) dipicu gempa Turki yang memicu kekhawatiran pasokan di Laut Utara.
Gempa Turki Bikin Harga Minyak 'Mendidih' (Foto: MNC Media).
Gempa Turki Bikin Harga Minyak 'Mendidih' (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Harga minyak mentah menguat pagi ini Selasa (7/2). Gempa bumi yang mengguncang Turki memicu kekhawatiran atas pasokan di Laut Utara. Sementara itu, kenaikan permintaan bahan bakar di China ikut mendongkrak harga di pasar.

Hingga pukul 09:20 WIB, minyak Brent periode April 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) naik 0,84% di level USD81,67 per barel. 

Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk pengiriman April di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 0,93% di USD75,16 per barel.

Operasional kilang minyak Turki tepatnya di Ceyhan terhenti setelah gempa besar melanda wilayah tersebut. Fasilitas tersebut dapat mengekspor hingga 1 juta barel per hari (bpd) minyak mentah.

Terminal utama yang mengekspor minyak mentah Azeri ke pasar internasional itu akan ditutup pada 6-8 Februari. Seorang agen pengiriman setempat menyebut ada sejumlah kerusakan yang disebabkan oleh gempa.

Analis Komoditas Bank ANZ, Daniel Hynes mengatakan, penutupan Ceyhan, serta ladang minyak Johan Sverdrup fase 1 berkapasitas 535.000 bpd di wilayah Laut Utara Norwegia dapat mendorong harga minyak lebih tinggi.

"Tanda-tanda permintaan yang lebih kuat juga mendorong sentimen," kata Daniel, dilansir Reuters, Selasa (7/2/2023).

Pemulihan ekonomi China juga menjadi katalis pendongkrak harga minyak. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan, setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini berasal dari China.

Sementara itu, Goldman Sachs (NYSE:GS) pada hari Senin mengerek perkiraan permintaan minyak China pada kuartal keempat tahun ini dapat menembus 16 juta barel per hari, alias naik 400.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya, dengan permintaan tahunan keseluruhan pada 2023 naik sebesar 1 juta barel per hari.

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement