Kendati belum ada kata damai, langkah ini dinilai merupakan tanda-tanda kemajuan atas eskalasi militer yang terjadi sebelumnya.
"Saat ini kita berada dalam periode ketidakpastian ekstrem di beberapa bidang, (konflik) Ukraina, energi, suku bunga, dan ekonomi," kata Sean O'Hara, presiden di Pacer ETFs, dilansir Reuters, Rabu (9/3/2022).
Seperti diketahui, Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi embargo impor minyak dan gas sebagai pukulan bagi Rusia untuk menghentikan agresi di Ukraina. Sementara Rusia berbalik mengancam akan mensetop pasokan gas alamnya ke Eropa.
Di satu sisi, Moskow mengatakan akan mencapai tujuannya untuk memastikan Ukraina mempunyai status netral, dan akan lebih memilih untuk melakukannya melalui jalur pembicaraan. (TYO)