Seperti diketahui, kredit perbankan pada Juli 2023 tercatat sebesar 8,54 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,7 persen. Namun, penyaluran kredit masih perlu didorong agar sesuai dengan upaya dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu, BI melakukan penguatan stimulus bagi perbankan dengan menerbitkan kebijakan insentif makroprudensial. Yang mana akan menambah insentif likuiditas bagi perbankan sebesar Rp158 triliun yang sebelumnya sebesar Rp108 triliun.
Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok diprediksi fluktuatif dan cenderung melanjutkan penguatan ke rentang Rp15.330 - Rp15.400 per USD. (NIA)