Dia menilai inisiatif ini menjadi praktik baik di industri dan perlu diikuti aplikator lain atau pelaku industri sejenis–gig workers. “Saya yakin aplikator lain akan segera mengikuti. Ini akan menjadi norma baru,” imbuh dia.
Wijayanto menjelaskan, memang yang dibiayai hanya mitra terbaik berkinerja bagus dan akan berlaku secara nasional di awal tahun depan.
“Ini jalan tengah yang fair. Aplikator memberikan benefit berdasarkan kinerja driver. Di satu sisi, konsep merit system ini akan menghasilkan situasi yang win-win bagi driver dan aplikator,” katanya.
Wijayanto, yang juga pengamat kebijakan publik dari Paramadina Public Policy Institute ini, menjelaskan, meski untuk BPJS Kesehatan keluarga driver tidak ditanggung, paling tidak ini merupakan langkah maju untuk semakin berkontribusi bagi kesejahteraan driver. “Bisa jadi, saat ekosistem industri sudah membaik nantinya, iuran untuk keluarga pun akan dibiayai.”
Sebelumnya, GoTo menjadi ekosistem digital pertama di Indonesia yang menanggung iuran BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan bagi mitra roda dua dan roda empat berprestasi di ekosistem Gojek melalui Program Apresiasi Mitra. Program ini menyasar ratusan ribu mitra berkinerja terbaik di seluruh Indonesia, dengan tahap awal menjangkau 10.000 Mitra Juara di Surabaya. Kategori Mitra Juara ditentukan berdasarkan keaktifan, kualitas kinerja, dan tingkat layanan para mitra.