Hingga 30 September 2024, rugi bersih GOTO menyusut 53 persen dari Rp9,6 triliun menjadi Rp4,5 triliun. Perbaikan pada bottom line ini ditopang peningkatan pendapatan bersih GOTO 11 persen dari Rp10,5 triliun menjadi Rp11,7 triliun.
Direktur Keuangan GOTO, Simon Ho mengatakan, perseroan mendorong bisnis fintech sekaligus melakukan efisiensi pada beban. Hal ini tercermin dalam pertumbuhan top line dan perbaikan pada bottom line GOTO.
"Hasil kuartal ketiga ini menandai pencapaian perbaikan EBITDA yang Disesuaikan dalalm sembilan kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun," katanya.
GOTO memakai ukuran EBITDA yang Disesuaikan dengan menyesuaikan pos rugi sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan sejumlah faktor seperti biaya penyusutan dan amortisasi, biaya bunga, hingga selisih kurs yang belum terealisasi.
(Rahmat Fiansyah)