Mengutip Reuters, pembicaraan merger antara Grab dan GoTo sebenarnya telah berlangsung secara on-off selama beberapa tahun terakhir, namun belum pernah mencapai kesepakatan final. Salah satu hambatannya adalah kekhawatiran soal persaingan apabila dua pemain besar di Asia Tenggara bergabung.
Jika merger ini terwujud, perusahaan hasil gabungan diperkirakan akan menguasai sekitar 85 persen pasar ride-hailing di kawasan Asia Tenggara, yang bernilai USD8 miliar menurut data Euromonitor International.
"Entitas gabungan ini akan memiliki pangsa pasar lebih dari 91 persen di Indonesia, dan hampir 90 persen di Singapura," ujar Manajer Insight Euromonitor International untuk sektor pembayaran dan pinjaman di Asia, David Zhang, seperti dikutip Reuters pada 7 Mei 2025.
"Pasar seperti Indonesia dan Singapura kemungkinan besar akan melakukan pengawasan ketat," katanya, seraya memperkirakan bahwa kesepakatan ini mungkin akan dihalangi oleh regulator di sejumlah pasar utama kawasan. (Aldo Fernando)