IDXChannel - PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) menargetkan angka penjualan sebesar Rp72 miliar hingga akhir 2023. Sementara di 2024, perseroan menargetkan angka penjualan mencapai Rp128 miliar.
“Target penjualan ini sejalan dengan strategi ekspansi yang dijalankan oleh perseroan dengan membuka proyek-proyek baru,” kata Direktur Keuangan RELF, Edy Abdul Malik dalam keterangan resminya, Senin (26/6/2023).
Salah satu proyek andalan perseroan yakni Greenland Kemang, Bogor yang memiliki keunggulan, di mana harga akuisisi tanah yang masih terbilang cukup murah.
Sedangkan, harga jual unit rumah saat ini sudah mengalami kenaikan mengikuti perkembangan harga pasar. Sehingga perseroan mendapatkan peluang keuntungan yang lebih besar dari proyek ini.
Edy mengatakan bahwa RELF saat ini sudah bekerjasama dengan bank-bank penyedia Kredit Kredit Pemilikan Rumah (KPR), di antaranya dengan bank BRI, bank BSI, bank BTN, Bank Ganesha dan bank BJB.
“Dukungan dari perbankan penyedia KPR ini juga salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk mendukung agresivitas pertumbuhan penjualan yang sedang dikejar oleh perseroan,” tutur Edy.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa, penyediaan perumahan saat ini masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menyelesaikan 12,71 juta backlog rumah tangga, dan terus bertambah sekitar 600.000 – 800.000 rumah tangga baru setiap tahunnya.
Hal itu membuat penyediaan hunian layak bagi masyarakat masih menjadi isu sentral sektor perumahan tahun ini. Kondisi tersebut memberikan peluang kepada Relife Asia untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat.
“Perseroan menangkap ini sebagai peluang, sekaligus menjadikannya momentum untuk mengejar pertumbuhan penjualan yang agresif dengan ikut berkontribusi menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat,” kata Direktur Utama RELF, Ivan Darmanto.
Sebagai informasi, RELF resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Juni 2023 lalu. Adapun, dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) akan digunakan untuk akuisisi lahan dalam rangka membuka dua proyek di lokasi baru.
Dengan demikian, setelah IPO perseroan memiliki tiga portofolio proyek perumahan yang semuanya akan didorong semaksimal mungkin untuk berkontribusi terhadap pendapatan perseroan.
Dua proyek yang dimiliki RELF berlokasi di Bogor dengan segmen harga Rp500 juta sampai dengan Rp600 juta dan satu proyek town house berada di Jakarta Selatan. Mayoritas pembeli adalah generasi muda yang baru berumah tangga dan membutuhkan rumah.
(SLF)