Eris menambahkan, POSCO tertarik mengakuisisi SGRO karena perusahaan tersebut ingin mengembangkan dan memperluas bisnis sawit di Indonesia.
Sebagai informasi, POSCO bukan pemain baru di industri sawit nasional. Perusahaan ini telah beroperasi setidaknya 15 tahun di Indonesia sejak memulai perkebunannya di Papua pada 2011. POSCO berbisnis lewat PT Bio Inti Agrindo.
Eris menegaskan, tidak ada hubungan afiliasi antara Grup Sampoerna dan POSCO. Selain itu, pengendali baru nantinya juga secara otomatis akan melakukan Penawaran Tender Wajib (Mandatory Tender Offer) sesuai POJK 9/2018.
Langkah akuisisi ini diyakini tidak akan mengganggu kegiatan operasional maupun strategi bisnis perseroan. Pengendali baru juga disebut berkomitmen mempertahankan tata kelola perusahaan (GCG) sesuai peraturan Indonesia dan standar ESG global.
(Rahmat Fiansyah)