"Investasi ini juga membantu kami dalam mencapai target mereka untuk emisi nol bersih pada 2050," ujar Kimin.
Dikatakan Kimin, industri baja adalah salah satu penyumbang terbesar terhadap krisis iklim global, bertanggung jawab atas delapan persen emisi gas rumah kaca dunia. Jika tidak ditangani, sektor ini bisa menghabiskan seperempat dari anggaran karbon dunia untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celcius pada 2050.
GGRP telah menggunakan teknologi produksi baja rendah karbon (EAF) sejak 2016, menjadikannya salah satu produsen baja rendah karbon paling berpengalaman dan maju di Asia. Meski beberapa produsen lain kini menggunakan EAF, GGRP adalah satu-satunya pabrik terintegrasi dari hulu ke hilir di Asia yang menggunakan baja rendah karbon.
"Melalui kemitraan dengan IFC ini, GGRP akan terus menetapkan standar baru untuk dekarbonisasi produksi baja di Asia. Investasi penting ini mengakui kepemimpinan awal GRP sebagai salah satu produsen baja rendah karbon pertama di Asia," ujar Kimin.
Kimin menyampaikan bahwa industri baja sangat penting bagi kemakmuran Asia dan dunia, tetapi kita harus cepat melakukan dekarbonisasi untuk mempertahankan kemakmuran ini bagi generasi mendatang.