sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harapan Baru Bisnis Streaming Video Pasca Kinerja Keuangan Netflix Kuartal Pertama 2023

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
20/04/2023 14:33 WIB
Raksasa perusahaan video-on-demand (VoD) asal Amerika Serikat (AS), Netflix Inc (NFLX) melaporkan kinerja keuangan sepanjang kuartal pertama 2023.
Harapan Baru Bisnis Streaming Video Pasca Kinerja Keuangan Netflix Kuartal Pertama 2023. (Foto:
Harapan Baru Bisnis Streaming Video Pasca Kinerja Keuangan Netflix Kuartal Pertama 2023. (Foto:

IDXChannel - Raksasa perusahaan video-on-demand (VoD) asal Amerika Serikat (AS), Netflix Inc (NFLX) melaporkan kinerja keuangan sepanjang kuartal pertama 2023.

Raksasa streaming Netflix melaporkan perkiraan pertumbuhan yang lebih ringan dari perkiraan meskipun telah mengalahkan perkiraan pendapatan Wall Street untuk kuartal pertama. Ini kembali meningkatkan sorotan tantangan yang dihadapi layanan streaming tersebut.

Highlight Keuangan Netflix

Melansir financial statement resmi yang dirilis Selasa (18/4), pendapatan Netflix dilaporkan tumbuh 4% dari tahun ke tahun di Q1 2023. Manajemen menyebutkan hasil ini konsisten dengan perkiraan awal kuartalan perusahaan. Netflix juga mencatatkan Keanggotaan berbayar rata-rata meningkat 4% dari tahun ke tahun (yoy). Di mana penambahan bersih keanggotaan berbayar berjumlah 1,8 juta untuk Q1 vs. -0,2 juta pada kuartal yang sama tahun lalu. 

• Pendapatan dari wilayah regional AS dan Kanada tumbuh 8% yoy didorong oleh peningkatan ARM sebesar 9%.

• Pendapatan di kawasan Timur Tengah (EMEA) turun 2% yoy terutama disebabkan oleh penurunan ARM sebesar 6% dan diimbangi sebagian oleh peningkatan 4% dalam keanggotaan berbayar rata-rata.

• Pendapatan di kawasan Amerika Latin juga meningkat 7% yoy, dengan peningkatan 3% di ARM. Keanggotaan berbayar turun sebesar 0,4 juta akibat pelemahan ekonomi makro yang berkelanjutan.

• Pendapatan di kawasan Asia Pasifik APAC tumbuh 2yoy di mana keanggotaan berbayar rata-rata meningkat 17% yoy. Hal ini mengimbangi penurunan ARM sebesar 13% yang disebabkan oleh adanya paket sharing password dan pertumbuhan anggota yang lebih tinggi di negara-negara dengan harga lebih rendah.

Pendapatan operasional menurun menjadi USD1,7 miliar dibanding USD2,0 miliar di kuartal yang sama 2022. Hasil ini meningkat tipis perkiraan manajemen sebesar USD1,6 miliar.

Perkiraan rata-rata analis Refinitiv untuk pendapatan dan laba untuk kuartal pertama tahun masih sejalan. Pendapatan Netflix dilaporkan sebesar USD8,162 miliar dan menghasilkan laba per saham atau earning per share (EPS) sebesar USD2,88. EPS ini menurun dibandingkan kuartal yang sama 2022 sebesar USD3,53 per saham. 

Pasca rilis laporan keuangan, saham Netflix turun sebanyak 11% pada perdagangan after-hours. Pada sesi penutupan Rabu (19/4), saham Netflix terkoreksi 3% lebih di bursa New York. (Lihat grafik di bawah ini).

Tantangan Bisnis Streaming Video

Dengan tanda-tanda kejenuhan pasar, perintis video streaming ini sedang mencari cara baru untuk menghasilkan uang, termasuk menghentikan layanan berbagi kata sandi dan menambah layanan iklan.

Menurut Netflix, pertumbuhan perusahaan di Asia dan Amerika Latin telah memengaruhi pendapatan rata-rata per pengguna, memaksanya untuk mengubah model bisnisnya.

Selama kuartal keempat tahun lalu, perusahaan meluncurkan layanan dengan harga lebih rendah dengan iklan di 12 negara. Pembatasan pembagian kata sandi juga telah dijalankan di AS selama kuartal saat ini.

Perusahaan mulai meluncurkan solusinya untuk mengurangi berbagi kata sandi dan menawarkan opsi "berbagi berbayar" di 12 negara pada Februari lalu, namun menunda ekspansi.

Netflix juga baru melakukan upaya untuk menindak praktik password sharing tanpa izin bagi pengguna paket pada kuartal kedua tahun. Hal ini pada gilirannya dikhawatirkan mempengaruhi keuntungan finansial perusahaan.

"Kami percaya ini akan menghasilkan hasil yang lebih baik bagi anggota kami dan bisnis kami. Kami juga berada di jalur yang tepat untuk memenuhi tujuan keuangan 2023,” kata perusahaan tersebut.

Per 31 Maret lalu, Netflix sempat menambahkan 1,75 juta pelanggan streaming, namun masih jauh dari ekspektasi analis sebesar 2,06 juta. Analis PP Foresight, Paolo Pescatore, dikutip Reuters menggambarkan hasil kuartal pertama yang cukup beragam.

"Netflix adalah bisnis yang matang yang memperkuat ketergantungan yang lebih kecil pada pertumbuhan pelanggan. Namun, metrik ini masih menjadi penentu bagi pemangku kepentingan utama," katanya kepada Reuters, Rabu (19/4).

Setelah kehilangan 200.000 pelanggan pada 2022, saham Netflix anjlok dan ekspektasi Wall Street untuk sektor tersebut diatur ulang. Netflix juga menjadi salah satu perusahaan tekno AS yang terpukul sepanjang 2022 dengan penurunan kinerja saham setahun penuh yang cukup signifikan.

Pada tahun 2022, Netflix menambahkan hampir 9 juta pelanggan, jumlah yang hanya setengah dari tahun sebelumnya, dengan sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari Asia, menurut firma riset MoffettNathanson.

Pertumbuhan industri streaming terpantu melambat karena persaingan meningkat. Netflix menjadi cerminan industri ini dan berfungsi sebagai penentu arah. (SNP)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement