Per 31 Maret lalu, Netflix sempat menambahkan 1,75 juta pelanggan streaming, namun masih jauh dari ekspektasi analis sebesar 2,06 juta. Analis PP Foresight, Paolo Pescatore, dikutip Reuters menggambarkan hasil kuartal pertama yang cukup beragam.
"Netflix adalah bisnis yang matang yang memperkuat ketergantungan yang lebih kecil pada pertumbuhan pelanggan. Namun, metrik ini masih menjadi penentu bagi pemangku kepentingan utama," katanya kepada Reuters, Rabu (19/4).
Setelah kehilangan 200.000 pelanggan pada 2022, saham Netflix anjlok dan ekspektasi Wall Street untuk sektor tersebut diatur ulang. Netflix juga menjadi salah satu perusahaan tekno AS yang terpukul sepanjang 2022 dengan penurunan kinerja saham setahun penuh yang cukup signifikan.
Pada tahun 2022, Netflix menambahkan hampir 9 juta pelanggan, jumlah yang hanya setengah dari tahun sebelumnya, dengan sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari Asia, menurut firma riset MoffettNathanson.
Pertumbuhan industri streaming terpantu melambat karena persaingan meningkat. Netflix menjadi cerminan industri ini dan berfungsi sebagai penentu arah. (SNP)