Berbeda dengan dua emiten di atas yang membukukan laba bersih yang turun tajam, JPFA justru menanggung rugi bersih pada kuartal I-2023.
Sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan emiten, JPFA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp249,92 miliar di kuartal I 2023. Angka ini berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan mencetak laba sebesar Rp603,73 miliar.
Manajemen perseroan mengungkap sejumlah faktor penyebab kerugian perseroan di tiga bulan pertama tahun ini antara lain, tingginya bahan baku yang menyebabkan biaya produksi perseroan ikut membengkak.
Kemudian, penyesuaian harga jual produk perseroan sangat terbatas, sebagai akibat menurunnya daya beli konsumen karena inflasi yang meningkat.
“kelebihan pasokan ayam umur sehari atau day old chick (DOC) dan ayam broiler yang berkepanjangan juga menjadi faktor penyebab,” kata Direktur JPFA Leo Handoko Laksono dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/4/2023).