Melansir laporan keuangan, penjualan perseroan juga turun 3,22% menjadi Rp11,76 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,15 triliun. (Lihat tabel di bawah ini.)
Amblesnya laba bersih emiten-emiten unggas di atas sejalan dengan proyeksi BRI Danareksa dalam risetnya bertajuk “Poultry: Headwinds from Both Costs and Selling Prices” yang dirilis pada 26 April 2023.
“Kami memperkirakan pendapatan pada kuartal I-2023 akan melemah dibanding kuartal I-2022 yang lebih tinggi, diikuti laba bersih yang lebih rendah secara yoy pada periode ini,” tulis riset tersebut.
Menurut riset tersebut, emiten tersebut gagal membukukan profitabilitas pada kuartal I-2023 karena melemahnya harga ayam baik DOC maupun broiler.
“Kami melihat potensi kerugian bersih bakal berlanjut pada kuartal I-2023 yang akan berdampak negatif pada kinerja sektor ini, mengingat pada kuartal I-2022 lalu sektor unggas membukukan kinerja yang unggul,” tulis BRI Danareksa.