IDXChannel – Saham emiten batu bara kompak merosot pada perdagangan sesi I, Kamis (12/1) merespons turunnya harga komoditas pada Rabu (11/1).
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Kamis (12/1) pukul 09.55 WIB, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memimpin amblesnya saham-saham batu bara pada periode ini dengan penurunan mencapai 2,20 persen. Sementara, harga sahamnya turun menjadi Rp3.110/saham.
Sementara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), sahamnya juga merosot 2,15 persen menjadi Rp35.300/saham pada periode ini.
Menyusul terkontraksinya saham batu bara, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga turun hingga 2,04 persen ke Rp144/saham.
Tak hanya tiga emiten di atas, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT ABM Investama Tbk (ABMM) juga ikut terkontraksi pagi ini, Kamis (12/1). (Lihat tabel di bawah ini).
Adapun, saham BYAN terkontraksi hingga 1,69 persen menjadi Rp20.300/saham. Sedangkan INDY dan ABMM masing-masing sahamnya melemah di 1,57 persen dan 1,27 persen.
Selain emiten yang telah disebutkan di atas, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR) juga melemah ada perdagangan sesi I, Kamis (12/1).
Sebagaimana disebutkan BEI, saham HRUM merosot 0,61 persen menjadi Rp1.630.
Sedangkan saham PTBA dan UNTR juga melemah masing-masing di minus 0,59 persen dan minus 0,40 persen.
Adapun harga saham PTBA turun menjadi Rp3.380/saham sementara UNTR sahamnya juga melemah menjadi Rp24.975/saham.
Asal tahu saja, terkontraksinya saham-saham emiten batu bara pagi ini seiring merosotnya harga komoditas pada Rabu (11/1) lalu.
Melansir data Barchart pada Rabu (11/1), harga batu bara kontrak Februari 2023 berada di level USD335,25/ton atau ambles hingga 7,13 persen secara harian.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.