sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Batu Bara Melesat Hampir 7 Persen, karena Apa?

Market news editor Maulina Ulfa
27/02/2024 14:51 WIB
Kontrak berjangka (futures) batu bara Newcastle rebound hingga 6,78 persen di level USD127,5 per ton pada penutupan perdagangan Senin (26/2/2024).
Harga Batu Bara Melesat Hampir 7 Persen, karena Apa? (Foto: Freepik)
Harga Batu Bara Melesat Hampir 7 Persen, karena Apa? (Foto: Freepik)

Pengiriman ke India mencapai 13,5 juta ton hingga bulan Februari 2024, yang merupakan tertinggi sejak tahun 2020.

India mengimpor total 100,85 juta ton batu bara Indonesia pada tahun 2023, dan sejauh ini pada tahun 2024, pengiriman untuk India meningkat sekitar 3,5 persen dibandingkan tahun 2023.

Ekspor ke Korea Selatan, Filipina, Jepang, dan Malaysia semuanya sedikit turun dibandingkan periode yang sama pada 2023. Namun kemungkinan besar volume tersebut akan mengalami revisi naik menjelang akhir bulan setelah manifes kapal diperbarui.

Faktor utama yang mendorong besarnya permintaan batu bara di negara-negara tersebut adalah seberapa baik perekonomian China pulih dari kemerosotan yang terjadi sejak tahun 2022.

Krisis utang yang berkepanjangan di sektor properti China sebelumnya telah menghambat aktivitas di sektor konstruksi dan industri berat negeri tersebut. Namun Beijing diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah stimulus baru pada pertemuan parlemen bulan depan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.

Jika berhasil, aktivitas industri dan penggunaan energi juga akan meningkat di Asia karena pemasok bahan dan produk ke China juga meningkat.

Aktivitas industri dan penggunaan batu bara juga diperkirakan akan meningkat di Vietnam jika pertumbuhan ekonomi China membaik.

Pengiriman batu bara Indonesia dengan tujuan Vietnam diperkirakan akan meningkat hampir 600.000 ton dibandingkan periode Januari-Februari tahun 2023, hingga mencapai rekor 2,15 juta ton.

Vietnam secara keseluruhan mengimpor 17,6 juta ton batu bara pada tahun 2023, sehingga sudah melampaui tingkat impor tertinggi baru pada tahun 2024. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement