Berdasarkan data impor, pengangkutan batu bara ke Eropa naik 55,8% pada Januari dibandingkan tahun lalu, menjadi 10,8 juta ton. Dari angka tersebut Rusia memasok 43,2% batu bara, sementara Australia menyediakan 19,1%, sebagaimana dirangkum dalam analisa Braemar ACM dari data logistik perkapalan, dilansir Reuters, Jumat (4/2/2022).
Impor batubara Uni Eropa juga meningkat pada Desember 2021 sebesar 35,1% yoy menjadi 9,3 juta ton.
Secara keseluruhan, pengiriman batu bara termal dari Rusia ke Eropa, yang sebagian besar dikirim ke Jerman, Belgia dan Belanda, juga naik menjadi 31,1 juta ton, meningkat 16,2% yoy.
Dari sisi domestik, sebagai eksportir batu bara terbesar, Indonesia membuka kembali keran ekspornya. Hal ini berpotensi mengurangi pengetatan harga di pasaran.
(IND)