Di bursa Dalian, mengutip Reuters, kontrak minyak kedelai paling aktif naik 0,28 persen, sementara kontrak minyak sawitnya menguat 1,12 persen. Sebaliknya, harga minyak kedelai di CBOT turun 0,93 persen.
Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati lain karena bersaing di pasar minyak nabati global.
Sementara itu, harga minyak mentah melemah, berbalik dari penguatan sebelumnya, setelah data pemerintah AS menunjukkan lonjakan tak terduga pada stok minyak mentah—menimbulkan kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan di negara konsumen minyak terbesar dunia.
Harga minyak mentah yang lebih lemah membuat minyak sawit menjadi kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Di sisi lain, ringgit—mata uang perdagangan minyak sawit—menguat 0,12 persen terhadap dolar AS, yang membuat harga minyak sawit sedikit lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing. (Aldo Fernando)