“Kami terutama ingin mengetahui berapa banyak kuota yang dialokasikan berdasarkan produksinya,” kata Ng.
Sementara itu, sebagai negara penghasil sawit terbesar, Indonesia juga tengah berpotensi merevisi kebijakan DMO dan bisa menghambat ekspor.
Pasar tengah mengkhawatirkan adanya potensi perubahan kebijakan ini yang berpotensi membatasi pasokan.
Deputi Kantor Staf Presiden Edy Priyono membahas kerentanan kebijakan saat ini terhadap fluktuasi permintaan ekspor.
Menurut Edy, perubahan kebijakan DMO yang diusulkan bertujuan untuk memitigasi dampak pasar global dengan memastikan pasokan minyak goreng dalam negeri.