Ringgit, mata uang utama dalam perdagangan minyak sawit, melemah 0,33 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat harga minyak sawit lebih murah bagi pembeli asing.
Menurut analis teknikal Reuters Wang Tao, minyak sawit diperkirakan menguji level resistance di MYR4.195 per ton. Jika mampu menembus level tersebut, harga berpeluang naik ke kisaran MYR4.219 hingga MYR4.233.
Sementara itu, asosiasi minyak sawit Indonesia pada Selasa mengungkapkan, ekspor ke Amerika Serikat (AS) diperkirakan menurun akibat ancaman tarif sebesar 32 persen atas produk Indonesia. Kondisi ini dinilai bisa menjadi peluang bagi Malaysia untuk merebut pangsa pasar karena negara itu menghadapi tarif yang lebih rendah. (Aldo Fernando)