IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) berbalik menguat pada Rabu (1/10/2025), setelah tiga hari beruntun melemah.
Kenaikan ini didorong aksi beli di level bawah serta ekspektasi penurunan produksi dalam beberapa bulan mendatang yang menopang pasar.
Kontrak acuan CPO untuk pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1,06 persen menjadi MYR4.397 per ton pada 15.13 WIB.
“Terlihat adanya pembelian signifikan di level harga rendah, termasuk pembelian CPO dalam jumlah besar di pasar tujuan,” ujar Direktur Pelindung Bestari, perusahaan pialang berbasis di Selangor, Paramalingam Supramaniam, dikutip Reuters.
Ia menambahkan, “Produksi belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, setidaknya tidak di kuartal IV karena faktor musiman. Dengan permintaan yang tetap tinggi, harga diperkirakan akan bertahan kuat dalam jangka panjang.”
Direktur Jenderal Malaysian Palm Oil Board (MPOB) Ahmad Parveez Ghulam Kadir pada Senin (29/9) mengatakan ekspor diperkirakan meningkat dalam beberapa bulan mendatang seiring permintaan musim perayaan.
Musim perayaan tahunan di India, konsumen minyak nabati terbesar dunia, berlangsung dari akhir September hingga awal November.
Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT) turun 0,57 persen. Bursa Dalian di China akan tetap tutup mulai 1–8 Oktober untuk libur panjang dan kembali dibuka pada 9 Oktober.
Harga minyak sawit umumnya mengikuti pergerakan minyak nabati pesaing, karena bersaing dalam pangsa pasar minyak nabati global.
Di sisi lain, harga minyak mentah bergerak stabil pada perdagangan awal setelah dua hari berturut-turut melemah. Investor menimbang rencana OPEC+ untuk menaikkan produksi bulan depan dengan kemungkinan penurunan stok di Amerika Serikat.
Kuatnya harga minyak mentah membuat minyak sawit lebih menarik digunakan sebagai bahan baku biodiesel. (Aldo Fernando)