sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga CPO Rebound usai Sentuh Level Terendah 4,5 Bulan

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
24/11/2025 15:54 WIB
Harga minyak sawit mentah (CPO) naik pada perdagangan Senin (24/11/2025), didorong kenaikan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT).
Harga CPO Rebound usai Sentuh Level Terendah 4,5 Bulan. (Foto: Freepik)
Harga CPO Rebound usai Sentuh Level Terendah 4,5 Bulan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) naik pada perdagangan Senin (24/11/2025), didorong kenaikan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT).

Kenaikan ini membalikkan pelemahan tajam dalam dua hari sebelumnya, ketika pelaku pasar melakukan bargain hunting setelah harga sempat turun ke level terendah dalam empat setengah bulan pekan lalu.

Menurut data pasar, pukul 13.30 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives naik 0,29 persen ke MYR4.080 per ton.

Meski demikian, menurut catatan AmInvestment Bank, dikutip Dow Jones Newswires, kontrak berjangka CPO masih berada di bawah tekanan akibat kekhawatiran perlambatan permintaan ekspor dan penguatan ringgit. Lembaga tersebut merekomendasikan aksi jual saat harga menguat.

Analis AmInvestment Bank melihat area support CPO di MYR4.033 per ton dan resistance di MYR4.133 per ton.

Sentimen juga terbantu oleh penguatan harga minyak nabati pesaing di bursa Chicago, di tengah laporan peningkatan pembelian dari China.

Di India, sebagai salah satu pembeli terbesar, impor minyak sawit pada tahun pemasaran baru diperkirakan naik sekitar 20 persen seiring harga yang lebih kompetitif membuat minyak nabati tropis ini kembali merebut pangsa pasar.

Ke depan, Indonesia sebagai produsen terbesar dunia berencana menerapkan campuran biodiesel B50 pada semester kedua 2026, langkah yang dapat memperketat pasokan global.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan harga bisa mendekati MYR5.000, dengan ekspor kemungkinan turun menjadi 26 juta ton pada 2026 dari estimasi 31 juta ton tahun ini.

Namun, potensi kenaikan harga masih terbatas karena momentum ekspor yang melemah. Lembaga survei kargo memperkirakan pengiriman Malaysia pada 1-20 November turun 14,1 persen hingga 20,5 persen dibanding bulan sebelumnya. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement