Sentimen juga terbantu oleh penguatan harga minyak nabati pesaing di bursa Chicago, di tengah laporan peningkatan pembelian dari China.
Di India, sebagai salah satu pembeli terbesar, impor minyak sawit pada tahun pemasaran baru diperkirakan naik sekitar 20 persen seiring harga yang lebih kompetitif membuat minyak nabati tropis ini kembali merebut pangsa pasar.
Ke depan, Indonesia sebagai produsen terbesar dunia berencana menerapkan campuran biodiesel B50 pada semester kedua 2026, langkah yang dapat memperketat pasokan global.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan harga bisa mendekati MYR5.000, dengan ekspor kemungkinan turun menjadi 26 juta ton pada 2026 dari estimasi 31 juta ton tahun ini.
Namun, potensi kenaikan harga masih terbatas karena momentum ekspor yang melemah. Lembaga survei kargo memperkirakan pengiriman Malaysia pada 1-20 November turun 14,1 persen hingga 20,5 persen dibanding bulan sebelumnya. (Aldo Fernando)