Presiden AS Donald Trump menyatakan telah terjadi kemajuan dalam pembicaraan dagang dengan China. Namun, Beijing membantah adanya negosiasi yang berlangsung, dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Minggu lalu juga tidak mendukung klaim Trump tersebut.
"Hingga kita melihat pola jelas berupa penurunan level tertinggi dan terendah, serta tercapainya kesepakatan dagang yang konkret, prospek harga emas mencetak rekor baru tidak bisa diabaikan," kata analis pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada.
Di tengah reli emas yang kuat sepanjang tahun ini, para analis kini memperdebatkan apakah rekor harga pekan lalu menandai puncak kenaikan.
"Premium risiko saat ini mulai mengempis, dan kecuali ketegangan meningkat kembali, kami tetap pada pandangan bahwa puncak telah tercapai," kata analis StoneX, Rhona O'Connell, dikutip Dow Jones Newswires.
Meski harga emas mungkin tidak sepenuhnya kembali ke rekor lebih dari USD3.400 per troy ons, O'Connell memperkirakan harga masih bertahan di level yang historis tinggi.