Fokus pasar kini tertuju pada risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) di Januari lalu yang akan dirilis Rabu ini, sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga.
"Jika ekonomi mulai melambat akibat tarif dagang dan faktor lainnya, maka suku bunga bisa lebih rendah," ujar Wyckoff.
Emas cenderung diuntungkan dalam situasi ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, terutama saat suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil.
"Meskipun tren bullish emas masih bertahan, risiko koreksi tetap ada di level tinggi saat ini. Untuk mencapai rekor baru, emas kemungkinan memerlukan eskalasi risiko geopolitik, khususnya terkait Ukraina," kata analis pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada. (Aldo Fernando)