Indeks dolar ICE terakhir turun 0,64 poin ke level 107,41. Hasil obligasi AS juga melemah, menurunkan biaya kepemilikan emas.
Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun terakhir tercatat turun 2,0 basis poin ke 4,28 persen, sementara obligasi tenor 10 tahun melemah 1,3 poin menjadi 4,633 persen.
Berdasarkan analisis BMI, sejak awal 2025, harga emas sudah naik 5,4 persen, diperkirakan berkat ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan Presiden Trump yang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Trump telah mengancam mengenakan tarif 25 persen terhadap impor dari Meksiko dan Kanada mulai 1 Februari, diikuti ancaman tarif 10 persen untuk China.
Namun, BMI memperingatkan risiko penurunan harga emas yang cukup besar pada 2025, dengan volatilitas tinggi diperkirakan terjadi akibat pendekatan Federal Reserve (The Fed) AS yang lebih hati-hati dalam memangkas suku bunga. Hal ini dapat merugikan emas yang tidak menghasilkan bunga.