IDXChannel - Harga emas melemah tipis pada Jumat (7/3/2025) pekan lalu, tetapi masih mencatat kenaikan mingguan seiring meningkatnya permintaan aset safe haven.
Data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan untuk Februari memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga di 2025.
Harga emas spot (XAU/USD) turun tipis 0,05 persen menjadi USD2.909,55 per troy ons. Sepanjang pekan lalu, emas naik sekitar 1,80 persen, terdorong ketidakpastian yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang terus berubah-ubah.
Indeks dolar AS merosot ke level terendah dalam empat bulan dan menuju penurunan mingguan terbesar sejak November 2022. Pelemahan ini membuat emas yang diperdagangkan dalam dolar lebih murah bagi pembeli luar negeri.
"Angka ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan memberi sedikit dorongan bagi emas, ditambah dengan pelemahan dolar sepanjang pekan ini," kata Senior Market Strategist di RJO Futures, Bob Haberkorn.