Pada Senin, analis komoditas Goldman Sachs mengulangi prediksi mereka, harga emas akan mencapai USD3.000 per troy ons pada akhir 2025.
Meski kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS dan dominasi Partai Republik di Kongres sempat memicu aksi jual dan ambil untung di pasar emas, bank investasi tersebut mencatat bahwa faktor-faktor yang mendorong emas ke level tertinggi tetap ada.
"Faktor utama yang mendorong perkiraan ini adalah meningkatnya permintaan dari bank sentral, sementara dorongan siklus akan datang dari aliran dana ke exchange-traded funds (ETF) seiring pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed)," kata para analis dalam catatannya, dikutip Kitco, Selasa (19/11).
Meskipun pembelian emas oleh bank sentral melambat pada kuartal III-2024, para analis memperkirakan permintaan akan tetap stabil dalam waktu dekat karena negara-negara terus mendiversifikasi cadangan resminya dari dolar AS.
Goldman Sachs juga mencatat, meningkatnya utang pemerintah AS dapat mendorong lebih banyak bank sentral meningkatkan kepemilikan emas mereka.