“Data ini pada dasarnya menegaskan apa yang dibahas The Fed pada Oktober: pasar tenaga kerja melambat tetapi tetap stabil. Penurunan suku bunga Desember kini semakin kecil kemungkinannya,” ujar Wakil Presiden sekaligus Analis Logam Senior di Zaner Metals Peter Grant, yang menilai tekanan terhadap emas masih berlanjut.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan hampir 40 persen kemungkinan penurunan suku bunga bulan depan. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya mendapat dorongan di lingkungan suku bunga rendah.
Akibat penutupan pemerintahan, Biro Statistik Tenaga Kerja membatalkan rilis laporan Oktober dan akan menggabungkannya dengan data November. Laporan gabungan itu dijadwalkan terbit pada 16 Desember, setelah pertemuan The Fed berikutnya.
Sementara itu, risalah pertemuan The Fed Oktober yang dirilis Rabu mengungkapkan bahwa pembuat kebijakan menurunkan suku bunga meski menyadari langkah tersebut bisa meningkatkan risiko inflasi dan merusak kepercayaan publik terhadap bank sentral.
Sebagai aset lindung nilai tradisional, emas telah naik 55 persen sepanjang tahun dan sempat menyentuh rekor USD4.381,22 pada 20 Oktober.