“Meski perak menarik momentum spekulatif berkat narasi defisit, pergerakan emas tetap lebih terkait erat dengan arah kebijakan dan imbal hasil riil,” kata analis Sucden Financial, dikutip Dow Jones Newswires.
Analis Sucden melanjutkan, “Kami memperkirakan emas terus menjadi barometer makro yang lebih stabil, dengan potensi kenaikan yang kemungkinan masih terbatas dalam waktu dekat kecuali dolar melemah jauh lebih dalam.”
The Fed pekan ini mengumumkan pemangkasan suku bunga seperempat poin untuk ketiga dan terakhir kalinya tahun ini, namun memberi sinyal berhati-hati terhadap penurunan lanjutan sampai ada lebih banyak data yang masuk.
Investor kini memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga tahun depan dan menantikan laporan non-farm payrolls (NFP) Amerika Serikat pekan depan.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya tampil lebih baik dalam lingkungan suku bunga rendah. “Rata-rata proyeksi tahunan kami untuk emas pada 2026 adalah USD4.213 per ons,” kata Melek.