Pemerintah AS akan memberlakukan tarif 104 persen terhadap China mulai Rabu pukul 00.01 waktu setempat, setelah Beijing tidak mencabut tarif balasannya terhadap barang-barang AS hingga tenggat siang pada Selasa, menurut pejabat Gedung Putih.
Sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi, emas telah naik 15 persen sepanjang tahun ini.
Sementara itu, indeks dolar melemah terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang non-dolar.
Investor kini menantikan risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve (The Fed) yang akan dirilis Rabu untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga.
Saat ini, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Mei mencapai sekitar 40 persen. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.