Rizal memaparkan, pada Mei 2023, perseroan telah menyelesaikan pre-feasibility study (PFS) yang menunjukkan proyek TB Copper layak secara teknis dan ekonomi, di mana perseroan menargetkan pembangunan di 2025. Pengembangan fasilitas pengolahan akan dilakukan bertahap hingga mencapai produksi 24 juta ton per tahun.
"Pengembangan tambang bawah tanah akan dimulai dengan metode sub-level cave (SLC) dan nantinya beralih ke metode block cave yang lebih besar," ujarnya.
Saat ini, perseroan memiliki cadangan pada TB Copper sebesar 775 juta ton, dengan kadar tembaga 0,60 persen dan emas 0,66 gram per ton. Perseroan menargetkan produksi tembaga pertama kali pada TB Copper pada 2028 dengan total produksi sekitar 4 juta ton.
Perseroan akan menjual produk copper concentrate pada tambang TB Copper yang akan dijual di pasar domestik.
Selain itu, kata Rizal, perseroan ekspansi tambang emas melalui Pani Gold. Setelah semester I-2024, perseroan melalui anak perusahaannya, PT Pani Bersama Jaya (PBJ), berhasil mendapatkan kesepakatan pendanaan sebesar USD175 juta untuk pengembangan proyek Pani.
Pendanaan ini terdiri dari USD125 juta dalam bentuk ekuitas dan USD50 juta berupa pinjaman senior dari beberapa bank.