Menurut catatan Reuters, emas menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik pada 2025, melampaui kenaikan pasar saham global dan bitcoin, serta berbanding terbalik dengan pelemahan dolar AS dan harga minyak.
Reli logam mulia ini digerakkan oleh kombinasi ekspektasi penurunan suku bunga AS, ketidakpastian politik dan ekonomi yang meningkat, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, arus dana tinggi ke ETF, dan pelemahan dolar.
“Dengan faktor-faktor ini yang terus berlanjut hingga 2026, kami tidak melihat adanya katalis yang bisa memicu koreksi signifikan harga emas saat ini. Karena itu, kami memperkirakan harga emas terus naik sepanjang tahun dan mencoba menembus level USD5.000 per ons,” imbuh Piggott.
Penutupan sebagian pemerintahan AS (shutdown) telah memasuki hari kedelapan pada Rabu, menunda rilis data ekonomi penting dan memaksa pelaku pasar mengandalkan sumber non-pemerintah untuk memperkirakan waktu dan skala pemangkasan suku bunga The Fed.
Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang, dan langkah serupa diperkirakan dilakukan pada Desember.