Risalah rapat kebijakan Fed tanggal 16017 September menunjukkan para pejabat sepakat bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat sehingga layak dilakukan pemangkasan suku bunga, meski sebagian masih khawatir terhadap inflasi yang tinggi.
Krisis global seperti konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina turut mendorong permintaan emas batangan. Ketidakstabilan politik di Prancis dan Jepang juga memperbesar arus masuk ke aset lindung nilai ini.
Secara global, arus dana ke ETF emas mencapai USD64 miliar sejak awal tahun, menurut data World Gold Council, dengan rekor USD17,3 miliar hanya dalam September. Analis menyebut ‘fear of missing out’ (FOMO) juga memperkuat reli ini.
Secara teknikal, indeks kekuatan relatif (RSI) emas berada di level 87, menandakan kondisi jenuh beli.
Harga perak juga mencetak rekor pada Rabu, mengikuti reli emas ketika investor berbondong-bondong masuk ke pasar logam mulia. Harga perak naik 3,2 persen ke USD49,39 per ons, setelah sempat menyentuh rekor sepanjang masa di USD49,57.