Kenaikan terbaru ini didorong oleh spekulasi bank sentral AS akan menurunkan suku bunga bulan ini, setelah Ketua Fed Jerome Powell dengan hati-hati membuka pintu untuk penurunan suku bunga.
Laporan ketenagakerjaan AS yang penting pada Jumat pekan ini kemungkinan akan menambah tanda-tanda pasar tenaga kerja yang semakin lesu dan mendukung argumen untuk pemangkasan suku bunga. Hal ini meningkatkan daya tarik emas yang tidak terpengaruh dengan suku bunga.
"Investor yang menambah alokasi emas, terutama karena adanya pemangkasan suku bunga The Fed, mendorong harga lebih tinggi," kata ahli strategi UBS Group AG, Joni Teves, dilansir dari Bloomberg, Selasa (2/9/2025).
"Prediksi dasar kami yaitu emas akan terus mencapai titik tertinggi baru selama beberapa kuartal mendatang. Kondisi suku bunga yang lebih rendah, data ekonomi yang lebih lemah, serta ketidakpastian makro yang terus meningkat, dan risiko geopolitik mendorong peran emas sebagai diversifikasi portofolio," lanjutnya.
Harga emas dan perak telah meningkat lebih dari dua kali lipat selama tiga tahun terakhir, dengan meningkatnya risiko di bidang geopolitik, ekonomi, dan perdagangan global yang mendorong peningkatan permintaan akan aset-aset safe haven yang telah lama dihormati.