Meski risiko di pasar meningkat, Senior Market Analyst di Trade Nation David Morrison menyatakan, pasar emas mungkin belum siap untuk koreksi.
“Emas memang sudah lama menunggu koreksi, atau setidaknya periode konsolidasi yang cukup panjang. Emas telah naik 40 persen sejak pertengahan Februari, dari USD1.990 menjadi USD2.790, secara cukup langsung,” ujarnya.
“Pada level saat ini, emas belum se-overbought seperti pada bulan April. Jadi masih ada kemungkinan kenaikan sebelum mencapai ‘waktu keputusan’.”
Beberapa analis mengatakan bahwa mereka tidak mengharapkan koreksi signifikan hingga harga emas mencapai USD3.000 per troy ons, yang merupakan level psikologis penting dan mendekati rekor tertinggi disesuaikan inflasi.
Meski emas diperkirakan mengalami volatilitas jangka pendek, banyak analis yang tetap melihat penurunan harga sebagai peluang beli.