Michael menilai pasar modal Indonesia masih cukup kuat ditopang kenaikan harga komoditi tambang.
"Salah satu contoh laporan keuangan batu bara itu rata-rata mencatatkan kenaikan yang lebih dari double digit. Jadi kalau di pasar modal itu kita lebih ke refleksi laporan keuangan," ungkap dia.
Selanjutnya, surplus neraca dagang turut memberi kontribusi pada IHSG.
"Kalau enggak salah di Agustus itu mencapai USD5,7 miliar dan itu bisa menjadi topangan untuk IHSG," pungkasnya. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro