Tahun ini, banyak pelacak kargo menemukan impor LNG Rusia pada paruh pertama tahun ini telah melonjak sebesar 40 persen. Lebih dari separuh produksi LNG Rusia dikirim ke Eropa pada periode tersebut.
“Eropa kini terlalu bergantung pada LNG untuk kebutuhan energinya. Harga harus tetap tinggi sepanjang tahun atau berisiko mengalami perubahan cepat dalam jalur persediaan,” tulis analisis Bank of America dikutip Oilprice, (7/9).
Raksasa energi Rusia Gazprom, yang ekspor gasnya anjlok akibat konflik dengan Ukraina, melaporkan laba bersih turun 41 persen tahun lalu.
Perusahaan melaporkan laba sebesar 1,2 triliun rubel (setara USD15 miliar) pada 2022, turun dari 2,1 triliun rubel dibanding tahun sebelumnya.
Di Asia, berdasarkan data Wood Mackenzie, Australia dan Qatar akan menjadi pemasok LNG terbesar ke Asia sepanjang 2023 hingga 2030 dengan volume masing-masing lebih dari 886 ton dan 827 ton.