Berbicara soal faktor penyebab lonjakan harga gandum tahun ini, Franky menyebutkan, perang bukan pemantik utama. Alih-alih, dia merujuk ke peristiwa gagal panen gandum yang terjadi di Negeri Paman Sam AS dan Kanada pada tahun lalu.
“Tahun 2021, AS dan Kanada gagal panen 40%. Itu memicu harga gandum naik. Perang memperburuk keadaan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut dampak perang antara Rusia - Ukraina terhadap rantai pasok bahan makanan mulai terasa di Indonesia. Dia bahkan memproyeksi harga mi instan bakal naik hingga tiga kali lipat.
Itu karena Indonesia bergantung pada impor komoditas dari dua negara. Sehingga kenaikan harga pangan berbasis impor tak bisa dihindari.
Mentan menjelaskan saat ini pasokan gandum Ukraina yang menjadi bahan baku pembuatan mie instan mengalami masalah. Bahkan Mentan menyebut saat ini terdapat kurang lebih 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa keluar negara tersebut.