Pasar juga mencermati dinamika di Selat Hormuz, yang merupakan titik penghubung utama antara Iran dan Oman dan merupakan jalur aliran seperlima produksi minyak global setiap hari.
“Setiap serangan terhadap fasilitas produksi atau ekspor minyak di Iran akan mendorong harga minyak mentah Brent menjadi USD100, dan penutupan Selat Hormuz akan menyebabkan harga berada pada kisaran USD120 hingga USD130,” kata Andy Lipow, presiden lembaga Lipow Oil Associates.
Sebelumnya, Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam (13/4), menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung terhadap negara Yahudi tersebut.
Kini banyak negara yang menyerukan agar semua pihak menahan diri agar konflik ini tak semakin meluas dan menyebabkan perang regional di Timur Tengah.
Sementara pada Maret lalu, Badan Energi Amerika Serikat (AS) EIA memproyeksi Harga spot minyak mentah Brent rata-rata USD85 per barel, meningkat USD2 per barel dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.