Di tengah tensi geopolitik yang belum padam, China membuka kembali pembatasan mobilitas mereka setelah sempat terkurung dalam lockdown mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19. Langkah ini dipandang dapat mendorong permintaan bahann bakar.
Output industri negeri Tirai Bambu diperkirakan akan naik sebesar 3,6% pada akhir 2022, sebagaimana diterangkan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
(NDA)