"Minyak Brent kembali diperdagangkan di atas USD71 setelah menemukan support di dekat USD69 dalam dua sesi sebelumnya, didorong oleh Badai Francine yang sementara mengganggu wilayah produksi minyak di Teluk Meksiko. Apakah level terendah telah tercapai setelah penurunan tajam awal bulan ini di tengah aksi jual teknikal dan kekhawatiran resesi, masih terlalu dini untuk dipastikan," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Kamis (12/9).
Dalam Laporan Pasar Minyak bulanan, IEA kembali memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan untuk 2024, menurunkan proyeksinya sebanyak 70.000 barel per hari menjadi sekitar 0,9 juta barel per hari dibandingkan permintaan 2023.
Lembaga ini menyebutkan permintaan di China menurun untuk bulan keempat berturut-turut, turun 280.000 barel per hari.
"Permintaan minyak di China kini diperkirakan hanya akan tumbuh 180 ribu barel per hari pada 2024, karena perlambatan ekonomi yang meluas dan percepatan substitusi dari minyak ke bahan bakar alternatif membebani konsumsi," demikian laporan tersebut mencatat.
"Lonjakan penjualan kendaraan listrik (EV) mengurangi permintaan bahan bakar jalanan, sementara pengembangan jaringan kereta cepat nasional yang luas membatasi pertumbuhan perjalanan udara domestik,” kata IEA.