IDXChannel - Harga minyak mentah turun setelah reli sekitar 7% selama tiga sesi sebelumnya. Kenaikan itu terimbas sentimen positif atas gangguan pasokan minyak dari Turki hingga prospek suku bunga The Fed.
Melansir Bloomberg, Kamis (9/2/2023), kontrak berjangka West Texas Intermediate turun di bawah USD78 per barel setelah ditutup hampir 2% lebih tinggi pada hari Rabu.
BP Plc menyatakan, ekspor minyak Azeri dari pelabuhan Ceyhan Turki masih belum dilanjutkan setelah dua gempa dahsyat. Bulan lalu aliran tersebut mencapai 615.000 barel per hari.
Minyak mentah telah diperdagangkan di kisaran sempit lebih dari USD10 sejak awal tahun karena investor mencari tanda-tanda rebound berkelanjutan dalam konsumsi China. Hal ini akan mendorong harga di atas USD100 per barel.
“Peserta terus menunggu sinyal yang lebih jelas tentang bagaimana permintaan China dan pasokan Rusia berkembang,” kata Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING Groep NV.
(DES)